Benarkah Air Kelapa Bisa Sehatkan Ginjal?
jpnn.com - Banyak orang menyukai air kelapa karena menyegarkan, apalagi bila dikonsumsi dengan es batu saat cuaca panas. Namun, ternyata air kelapa tak hanya nikmat di lidah, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Salah satunya adalah bisa menyehatkan ginjal.
Selain kandungan air, kelapa atau Cocos nucifera L. mengandung serat dan sejumlah zat gizi penting. Kandungannya termasuk vitamin dan mineral yang kerap tidak terpenuhi kebutuhannya oleh tubuh.
Beberapa di antaranya, yakni vitamin B1, vitamin B7 (asam folat), vitamin C, kalium, natrium, magnesium, mangan, tembaga, selenium, zat besi, dan fosfor.
Nah, khusus untuk kesehatan ginjal, air kelapa dapat memberikan manfaat melalui beberapa cara, yaitu:
1. Menstabilkan kadar gula darah
Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah ginjal. Lama-kelamaan, sistem penyaringan ginjal akan rusak dan memengaruhi kemampuannya untuk mengeluarkan sisa metabolisme, racun, dan kelebihan cairan dalam tubuh. Pada diabetes, komplikasi yang disebut sebagai nefropati diabetik ini dapat berujung pada gagal ginjal selama kadar gula darah tidak terkontrol.
Di tahun 2015, dilakukan studi pada tikus-tikus yang diinduksi diabetes. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi air kelapa pada tikus-tikus percobaan ini dapat memperbaiki kadar gula darah serta menurunkan kadar HbA1c, penanda kontrol gula darah dalam jangka panjang.
Ini disebabkan air kelapa mengandung mineral magnesium, yang dapat membuat sel-sel tubuh lebih merespons kerja hormon insulin sehingga kadar gula bisa diturunkan. Selain itu, minuman ini juga kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat mempercepat kerusakan ginjal.
2. Mencegah batu ginjal
Kunci dari mencegah batu ginjal sebetulnya dengan kecukupan air minum. Hingga saat ini, air putih merupakan yang terbaik. Akan tetapi, ada studi yang menyatakan bahwa air kelapa lebih bermanfaat.
Batu ginjal terbentuk saat komposisi cairan tubuh, mineral, dan derajat keasaman urine tidak seimbang. Utamanya, saat komponen pembentuk kristal seperti kalsium, oksalat dan asam urat dalam urine meningkat. Jika kondisi memungkinkan, komponen-komponen pembentuk kristal ini dapat saling menempel, yang kemudian tampak sebagai batu ginjal.
Dalam sebuah studi pada tikus yang mengalami batu ginjal, ditemukan bahwa air kelapa membuat kristal-kristal ini tidak menempel pada ginjal maupun saluran kemih lainya. Jumlah kristal yang terbentuk di dalam urine pun berkurang. Meski demikian, ini merupakan studi pertama yang menyelisik efek air kelapa pada batu ginjal. Jadi, masih diperlukan studi lain untuk mengonfirmasi efek sesungguhnya.
3. Menurunkan tekanan darah
Ginjal adalah organ yang kaya akan pembuluh darah. Meski pembuluh-pembuluh darah ini tampak halus dan kecil, volume darah yang mengalir melaluinya sangat besar. Jika seseorang mengalami tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, pembuluh darah ginjal akan rusak dan akhirnya fungsi ginjal pun menurun.
Sebuah studi meneliti efek konsumsi air kelapa pada individu dengan tekanan darah tinggi. Ditemukan bahwa 71 persen individu mengalami perbaikan tekanan darah sistolik yang signifikan. Air kelapa diketahui amat kaya mineral kalium (600 mg dalam 240 mL), yang berefek menurunkan tekanan darah, baik pada individu dengan tekanan darah tinggi maupun normal.
Lalu, adakah batasan konsumsi air kelapa?
Air kelapa adalah minuman alami yang nikmat dan sehat. Untuk mendapatkan manfaatnya, cukup konsumsi satu gelas per hari. Kandungan kalium yang tinggi di dalamnya—bahkan melebihi pisang—dapat menimbulkan hiperkalemia atau kelebihan kalium di dalam darah. Kondisi hiperkalemia ini dapat memicu gangguan irama jantung, yang berpotensi mengancam nyawa.
Bila sudah mengalami gangguan ginjal, Anda perlu hati-hati dalam mengonsumsi air kelapa. Ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat. Ini karena risiko hiperkalemia menjadi jauh lebih tinggi pada mereka yang telah mengalami kerusakan ginjal. Untuk merasakan manfaat air kelapa yang bisa menyehatkan ginjal secara optimal, jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat.(RN/ RVS/klikdokter)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: